keggunaan radioistop

Jumat, 20 Januari 2012

Penggunaan Radioisotop dalam Bidang Kedokteran dan Medis

Radioisotop dapat digunakan untuk radioterapi, seperti larutan iodium-131 (Na131l) untuk terapi kelainan tiroid dan fosfor-32 (Na2H32PO4) yang merupakan radioisotop andalan dalam terapi polisitemia vera dan leukemia. Selain, itu radioisotop juga dapat digunakan untuk radiodiagnosis seperti teknesium-99m (Na99mTcO4) untuk diagnosis fungsi dan anatomis organ tubuh, sedangkan studi sirkulasi dan kehilangan darah dapat dilakukan dengan radioisotop krom-51 (Na2 51CrO4).
Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia), yaitu:
Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit penyakit.
Radiofarmaka merupakan senyawa radioaktif yang digunakan dalam bidang kedokteran nuklir, baik untuk tujuan diagnosis maupun terapi. Dalam aplikasinya hampir 95% dari radiofarmaka digunakan untuk keperluan diagnosis berbagai kelainan organ tubuh.
Untuk tujuan diagnosis, radioisotop yang ideal adalah Teknesium-99m karena sifatnya yang menguntungkan sebagai penyidik organ, diantaranya :
o Mempunyai umur paro fisik yang relatif pendek (6 jam).
o Memancarkan sinar gamma murni dengan energi tunggal sebesar 140 keV.
o Toksisitasnya rendah.


Pengadaan radioisotop Teknesium-99m dapat diperoleh dengan sistem generator 99Mo-99mTc yang pemisahannya dapat dilakukan di rumah sakit, sehingga radiofarmaka yang menggunakan radioisotop tersebut dapat diformulasi dalam bentuk kit kering yaitu sediaan yang dikemas secara terpisah dari radioisotopnya.
Penggunaan radiofarmaka bertanda Teknesium-99m
Saat ini, berbagai radiofarmaka bertanda Teknesium-99m untuk tujuan diagnosis telah beredar di pasaran. Dengan menggunakan senyawa bertanda tersebut, berbagai kelainan tubuh dan organ dapat terungkap. Secara prinsip, radiofarmaka yang dimasukkan ke dalam tubuh akan diangkut oleh darah dan didistribusikan ke organ tubuh secara selektif sesuai dengan radiofarmaka yang digunakan.
o Bidang Kardiologi dan Arteriologi
Dalam bidang ini dapat digunakan 99mTc-isonitril dan derivatnya seperti 99mTc-MIBI untuk menilai perfusi dan viabilitas miokardiak, sedangkan 99mTc-pirofosfat digunakan untuk infark dan penelusuran keadaan peredaran darah.
o Bidang Nefrologi
Dalam kasus penyakit ginjal, 99mTc-EC (etil disistein), 99mTc-MAG-3 berperan penting dalam mempelajari sekresi tubulus ginjal, sedangkan glukoheptonat, DMSA dan DTPA bertanda Teknesium99m sangat berguna dalam mempelajari sekresi glomerulus ginjal.
o Bidang Neurologi
Sediaan 99mTc-HMPAO dan 99mTc-ECD merupakan radiofarmaka yang menjadi harapan untuk menegakkan diagnosis penyakit Alzheimer, stroke dan trensient ischemic attack.
o Bidang Pulmonologi
Dalam diagnosis kelainan paru-paru radiofarmaka 99mTc-makro agregat albumin (MAA) dengan ukuran partikel tertentu masih untuk digunakan sidik perfusi paru-paru.
o Bidang Gastroenterologi dan Hepatobiliari
Dalam bidang ini, radiofarmaka 99mTc-sulfur koloid dalam diagnosis kelainan gastrointestin, sedangkan 99mTc-HIDA membantu dalam menemukan kelainan hati dan saluran empedu.
o Bidang Onkologi
Di bidang ini senyawa fosfat dan fosfonat seperti tripolifosfat dan metilen difosfonat (MDP) sering digunakan untuk penentuan kanker tulang. Sifat multifungsi dari radiofarmaka 99mTc-MIBI juga dapat digunakan untuk penentuan kanker payudara. Selain itu, fungsi radiofarmaka 99mTc-sulfur koloid dapat diandalkan dalam menelusuri kelainan sistem limfatik.
Unsur radioaktif, dalam hal ini radioisotop Teknesium-99m yang memancarkan sinar gamma berperan sebagai perunut dan memudahkan observasi dengan alat yang digunakan, seperti kamera gamma. Sedangkan senyawa yang lainnya bertindak sebagai pembawa untuk mencapai sasaran yang diinginkan sehingga diperoleh gambaran organ dan dapat memberikan informasi mengenai morfologi serta fungsi dari organ tersebut.

Jenis Kit-Kering Radiofarmaka bertanda Teknesium-99m Produksi Pusat Teknologi Nuklir bahan dan Radiometri (PTNBR)
Jenis Radiofarmaka
Kode
Kegunaan
Cardiostan 0,5 (MIBI)
Tck-01
Sidik Jantung &
Cardiostan 1,0 (MIBI)
Tck-02
Kanker Payudara
Glukoheptostan (GHA)
Tck-03
Sidik Ginjal
Macrostan (MAA)
Tck-04
Perfusi Paru
Neurostan (ECD)
Tck-05
Saraf & Otak
Pyrostan (Pirosfat)
Tck-06
Pembuluh Darah
Renocystan (EC)
Tck-07
Sidik Ginjal
Renomercapstan (DMSA)
Tck-08
Sidik Ginjal
Sulfostan (Sulfur koloid)
Tck-09
Sidik Sistem Limfatik
Hepatostan (HIDA)
Tck-10
Hepatobiliari


Bank Jaringan
Bank Jaringan adalah suatu sistem kemudahan yang berupaya untuk mengumpulkan, memproses, menyediakan, menyimpan dan mendistribusikan jaringan biologi untuk kebutuhan klinik. Jaringan biologi tersebut berasal dari jaringan yang didermakan oleh donor sehat, bebas dari berbagai penyakit menular seperti, kuman, virus HIV, hepatitis B/C, syphilis, dan lain-lain, dan diproses sebagai bahan biomaterial alami yang dapat digunakan dengan aman. Untuk mendapatkan produk yang aman, bank jaringan berupaya untuk mengendalikan pemilihan bahan baku yang sesuai dan pemrosesan jaringan berdasarkan pada prinsip-prinsip “Cara berproduksi yang baik (CPOB).” Berdasarkan penanganan tersebut, jaringan yang telah diproses di bank jaringan dapat digunakan dengan aman, karena telah terbebas dari penyakit.




Proses Pengawetan Jaringan
Liofilisasi
Proses pengerngan dari bahan biologi dengan cara sublimasi. Bahan biologi dibekukan dan dikeringkan tanpa melalui fasa cair. Dengan cara ini, jaringan biologi yang dikeringkan tidak mengalami perubahan fisika dan kimia.
Pembekuan pada Suhu -80oC
Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan dari jaringan alograf agar tetap awet sebelum diproses. Disamping itu juga digunakan untuk menyimpan jaringan autograf untuk dipakai kembali oleh pasien yang sama di kemudian hari. Penyimpanan jaringan pada suhu -80oC dapat digunakan sebelum 5 tahun.
Strerilisasi Radiasi
Untuk menjaga keamanan dari jaringan biologi, jaringan disterilkan dengan cara radisasi dengan sinar gamma atau partikel elektron. Sterilisasi radiasi sangat cocok untuk jaringan biologi, karena prosesnya dingin sehingga tidak mengubah struktur jaringan, tidak meninggalkan residu beracun, sangat ampuh membunuh mikroorganisme dan juga virus sampai batas tertentu, sehingga aman untuk implantasi pada manusia.
Manfaat Bank Jaringan
o Meningkatkan mutu kesehatan dan kualitas masyarakat.
o Menyediakan jaringan pegganti yang selalu tersedia untuk digunakan oleh pasien yang membutuhkan saat diperlukan oleh pakar bedah orthopedi, bedah mulut/gigi, bedah mata, bedah plastik dan bedah rekonstruksi.
o Mengurangi morbiditas dari pasien akibat pengambilan jaringan pengganti dari bagian lain dari pasien itu sendiri (autograf).
o Menghindarkan pasien dari ketidaknormalan struktur tubuhnya akibat pengambilan jaringan pada bagian tubuh lainnya.
o Menurunkan biaya rumah sakit dan pasien.

Copyright @ 2013 trik n tips. Designed by Templateism | MyBloggerLab

my tweet

About Metro